Sabtu, 13 Januari 2018

Dahulu Kala...

Aku punya kisah....
Maukah kau mendengarnya?
Sebentar saja...
Tolong jangan berhenti membaca sebelum selesai, karena sungguh, aku lelah dibuat menunggu untuk kemudian ditinggalkan...
Jadi selesaikan membacanya, baru beri komentar. Atau jika tidak ingin berkomentar, semoga dapat dijadikan pelajaran atau cukup sebagai hiasan di hari-hari kau yang melelahkan.
Ini, kisah dari rindu yang kini tak bertuan..
Tentang sebuah pengharapan yang kemudian dihempaskan
Tentang dia yang senang menebar pesona hingga berani berdusta
dan....
Tentang si 'aku' yang telah lama menutup jendela lantaran takut luka
Justru berakhir mendapat kebenaran pahit yang menorehkan kesedihan tiada tara
Maka inilah kisahnya.......

Dia datang dengan membawa harapan yang sudah lama aku lupakan
Sebab aku tak ingin lagi merasakan kehilangan
Dia mendekat dengan perlahan, penuh kehangatan, dan kematangan yang memikat
Geraknya pelan tapi mengikat
Menjerat aku tanpa sadar, menjanjikan kebahagiaan
Menanam bunga-bunga harapan yang siap merekah
Lalu aku menunggu, menunggu lagi, dan menunggu terus
Bersandar dan bertahan pada setiap kata-kata magis yang dia ucapkan penuh keyakinan
Bahkan, dalam penantian, si aku menunggu dengan senyum merekah
Menunggu, menunggu lagi, dan menunggu terus
Hingga akhirnya langit merasa iba
Lalu dikirimnya kebenaran yang jelas nyata
Kebenaran pahit tentang kesombongan manusia yang serakah ingin memiliki semuanya
Kebenaran yang juga menggerus segala pengharapan, mengubur segala keindahan semu
Menjadikan kata-kata magis itu kehilangan sihirnya, tak lebih dari sekadar bualan menjijikkan
Si aku kini menatap langit penuh kelegaan
Meski dilalui dengan kecamuk batin dan rendah diri yang menjadi-jadi
Itu sudah terlewati
Berkat sebuah cahaya yang diberikan langit ditengah gelapnya harapan semu
Terseok-seok menggapai kekuatan dari kemenafikkan yang ditinggalkan dia
Kini, aku berdiri tangguh 
Meski dengan luka-luka disekujur tubuh yang menunggu untuk sembuh
Dan untuk dia, terima kasih...untuk segalanya.