Kamis, 22 November 2012

Sebuah Proses


Terpana akan silaunya kemegahan kata dewasa. Merangkak perlahan mengikuti arus pergerakan kehidupan, dari merangkak hingga berdiri, mulai memandang sesuatu yang sebelumnya tak nampak sama sekali. Awalnya panik, bingung, dan takut.
Benarkah ini?
adakah semua ini?
seperti inikah sebenarnya?

Setelah mampu melihatnya, ingin rasanya kembali, merangkak dan tak melihat apapun, merangkak kembali. Ingin rasanya hanya tahu tawa, senyum, atau bahkan tangis tanpa tahu senyum dalam tangis, atau perih yang tersembunyi dalam setiap tawa. Tapi apa bisa? Seperti air yang terus mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, waktu tak dapat di setting ulang dan takkan bisa berulang kembali. Meski begitu, meski waktu tak dapat kembali, akan selalu ada kesempatan menjadi lebih baik.