Dalam
hidup ada yang datang dan ada pula yang pergi. Seseorang yang saat ini begitu
dekat bisa jadi terasa begitu asing pada kemudian hari. Seseorang yang amat
dibenci saat ini bisa jadi terasa begitu penting di kemudian hari. Tak ada yang
abadi. Tak ada yang pasti.
Datang
dan pergi. Sesuatu hal yang biasa terjadi. Kadang tanpa disadari kedatangan dan
kepergian seseorang berlalu begitu saja,
kadang justeru terasa berat dijalani. Semua bergantung dari seberapa besar
seseorang itu menempati ruang dalam hati. Bisa jadi saat datang seseorang
menempati ruang cukup besar tapi kemudian menyempit hingga saat orang itu pergi
tak banyak meninggalkan bekas. Bisa jadi terbalik, seseorang datang hanya
seperti tamu yang singgah kemudian menginap dan akhirnya menempati ruang besar sehingga
saat pergi orang itu juga meninggalkan bekas yang dalam, ruang yang kosong
dalam hati. Sekali lagi. Tak ada yang abadi. Tak ada yang pasti.
Benarkah
tak ada yang abadi? Tak ada yang pasti?
Ya,
kecuali sang Pencipta, pemilik semesta.
Manusia?
Jelas
tak abadi. Soal kepastian, hati manusia itu senantiasa berubah-ubah, rumit,
bahkan kita saja kadang tak paham apa yang kita rasa, apa yang kita mau, apa
yang kita butuhkan. Sama sekali tidak pasti. Ya. Apalah kita yang bahkan tak
sadar tiap harinya menua, sedikit demi sedikit berubah. Hingga orang-orang yang
dulunya pernah ada dalam hidup kita, mereka yang sudah lama pergi, datang
kembali. Boleh jadi, mereka hanya datang untuk sekadar menyapa kita, masa
lalunya, atau mereka memang akan kembali menjadi bagian hidup kita. Orang-orang
itu mungkin akan menemukan kita yang berbeda dari saat dulu mereka mengenal
kita, mengatakan bahwa kita berubah. Tapi rasanya kita ingin membantah itu dan
balik berkata bahwa merekalah yang berubah, begitu asing dimata kita.
Tampaknya
kita lupa, waktu tak pernah berhenti.
Daun
yang hijau pun akan menguning, bunga yang kuncup akan mekar, matahari yang
terbit pun akan terbenam.
Semua
ada waktunya, ada masanya.
Kedatangan
dan kepergian orang-orang dalam hidup kita adalah perubahan yang dijanjikan
waktu.
Perbedaan
yang ada, disadari atau tidak, justeru mengindahkan kehidupan.
Pelangi
saja tampak menakjubkan dari ketujuh warnanya yang berbeda, sementara ulat
tampak mempesona setelah berubah menjadi kupu-kupu.
Tetap
tidak terima dengan perbedaan dan perubahan?
Silahkan
saja buat dunia jadi seragam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar