Saat ini saya
sedang asyik menikmati kemalasan dan hidup layaknya pengangguran. Tidur, main handphone, main laptop, nonton TV,
sampai akhirnya bosan dan berujung tidur lagi. Ditambah dengan suasana ramadhan
yang bahkan tidur pun dapat imbalan. Ya, imbalan pahala. Sungguh bulan penuh
berkah, e? Jadilah tindakan pemalasan saya ini mendapatkan alasannya. Alasan pembenarannya.
Hahaha.
Tak apa, pikir
saya. hampir beberapa bulan belakangan memang saya dikejar deadline. UAS, tugas, laporan, sampai yang paling akhir yaitu KKN
(Kuliah Kerja Nyata). Hasilnya, barulah 10 hari menjelang lebaran saya bisa
pulang ke kampung halaman. Miss You, PungMan
(sapaan akrab saya untukmu kamPung halaMan yang baru saja terpikirkan beberapa
menit yang lalu -_-‘). Jadi saya putuskan membiarkan diriku bermalas-malasan. Yah
setidaknya membiarkan diri ini diam bersantai menikmati hari-hari sebelum
memasuki ajaran baru alias semester baru yang sudah ditagih skripshit oleh
kedua orang yang dengan keringatnya membiayai kuliah saya ini, mereka yang saya
namai dikontak handphone saya, mamake
dan bapake. Ah satu lagi – hampir saja saya lupa – dosen PA (Pembimbing
Akademik) pun sudah menanyakan proposal skripshit tepat saat saya selesai
mengontrak mata kuliah untuk semester depan.
And you know how it feel?
Rasanya hampir
sama seperti kamu baru memesan es campur, nasi liwet, ayam penyet, sayur asem,
sambal, dan beraneka makanan lain yang ingin kamu lahap saat buka puasa, dan
setelah memberikan pesanan pada pelayannya, kamu disuguhi pertanyaan kapan kamu
bisa menghabiskannya, menyantapnya tak bersisa?
Rasanya,
kenyang seketika.
Yah.
Beginilah nasib
mahasiswa lama menjelang tingkat akhir.
Maka jangan
tanyakan saya manfaat bermaslas-malasan atau memberi saya nasehat panjang lebar
tentang ketidakbaikan sikap malas. Setidaknya jangan sekarang. Sebab sungguh
tak akan saya hiraukan :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar