Rabu, 30 Desember 2015

Abu-Abu

Kamu datang. Lalu Pergi. Datang Lagi. Pergi Lagi. Begitu saja terus. (Sampai dunia api menyerang :p)
Kamu itu terlalu abu-abu. Tidak jelas. Terasa tidak nyata.
Sementara aku terlalu hitam. Aku mungkin terlihat lebih jelas, tapi aku gelap. Terlalu gelap untukmu yang ragu-ragu.
Aku jelas bingung dengan tingkahmu. Tapi aku pun tak pernah benar-benar menahanmu.
Sebab aku pengecut. Begitupun denganmu.
Kita mungkin memang pengecut yang tak berani memberi warna jelas pada benang yang menguhubungkan kita berdua. Kita terlalu sibuk menjaga warna kita masing-masing. Membiarkan benang itu menggantung di tempat yang sama untuk waktu yang entah sampai kapan.
Aku mungkin seragu dirimu, tapi jika aku boleh berkilah, aku akan mengatakan pada dunia bahwa aku hanya bisa menunggu karena aku wanita. Perkara aku menunggumu atau tidak, dunia tak perlu tahu, begitupun denganmu. Atau sebenarnya, aku pun tidak tahu?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar