Sabtu, 14 Februari 2015

Serba-Serbi PPL


Hello, pembaca sekalian. Kali ini saya tidak akan membahas tema perasaan, cerpen, atau cerita fiksi lain seperti yang biasanya saya tulis. Bukan, bukan karena saya lagi jomblo jadi tidak ada inspirasi (loh kok curhat? :p). Yah, alasannya hanya karena saya lagi bosan. Bosan. Bosan. Iya, bosan.
Nah sekadar informasi, saya ini salah satu mahasiswa tingkat a.....khir (berat nih harus mengakuinya) di salah satu universitas keguruan di Bandung. Alhasil, semester delapan ini saya mengontrak mata kuliah PPL alias Program Praktek Lapangan. Setelah melewati beragam proses yang agak sedikit ribet, saya pun ditempatkan di sekolah negeri yang ada di Bandung. Hari pertama datang ke sekolah, kelompok PPL saya ditemani dosen-dosen yang bermaksud “menyerahkan” kami (saya dan kawan-kawan senasibsatu kelompok ppl) kepada pihak sekolah. Pada hari itu juga kami dicermahi diberitahukan etika, tata cara, dan peraturan-peraturan di lembaga yang akan kami tempati selama empat bulan tersebut. Cukup menarik.
Sampai pada saya mengupload tulisan ini, saya dan kawan-kawan senasib – sekelompok – berhasil melalui tugas selama tiga minggu. Iya terdengar sebentar memang, tapi terasa lama bagi kami (oke, minimal bagi saya deh).
Bukannya tidak senang, bukan. Mungkin saya hanya belum terbiasa. Belum terbiasa bangun pagi kemudian mandi setelah beres sholat subuh, belum terbiasa menyiapkan layanan yang akan diberikan, belum terbiasa berjaga di ruang piket, belum terbiasa memakai sepatu hak tinggi (aseli terkewer-kewer ini capek banget! Kagak ngarti gua sama cewek yang tahan make sepatu sinting hak tinggi lama-lama begitu), dan belum tebiasa-belum terbiasa lainnya.
Perkara pengalaman, ini menarik sekali. Saya memang sudah sering praktek di lapangan (sekolah-sekolah) sejak semester awal, entah itu demi tugas-tugas dari dosen tercinta, atau memang tuntutan dari mata kuliah yang praktikum. Bukan maksud sombong, bukan, ini karena memang begitu cara dosen kami melatihnya. Jadi berhadapan dengan siswa bukan hal baru buat saya (ceilah) setidaknya tidak membuat saya terlalu nervous, kira-kira begitu. Tapi PPL memang berbeda dari praktikum biasa, ada banyak pengalaman baru. Saya juga bisa lebih mengenal siswa yang saya bina dengan lebih dalam karena saya datang ke sekolah hampir setiap hari, saya belajar kegiatan lain yang biasa bapak-bapak dan ibu-ibu guru lakukan di sekolah, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah, mengikuti upacara (yang entah kapan terakhir saya mengikuti upacara), struktur organisasi dan sistem dari lembaga yang saya tempati, permasalahan yang dihadapi siswa, karakteristik umum siswa tiap kelas, dan problematika lainnya. Semuanya jadi terasa lebih nyata dibandingkan praktek dan observasi yang saya lakukan saat perkuliahan dahulu.
So, secara keseluruhan PPL ini menarik. Menarik sekali. Masih ada sekitar 3 bulan lebih lagi saya dan kawan-kawan menjalani PPL dan saya cukup penasaran ada hal-hal apalagi yang akan saya alami, rasakan, dan pelajari J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar